|
Pada beberapa bulan yang lalu, kegiatan penipuan kembali marak terjadi. Siapa sangka dunia yang semakin modern ini membuat para penipu semakin pintar. Bukan lagi bermoduskan “Ma, tolong isikan pulsa adek ya ke nomor ini”, “Bapak bisa transfer ke rekening berikut”, atau berbagi hadiah yang seolah-olah kita berhasil memenangkannya “Selamat anda mendapatkan hadiah xxx, segera transfer biaya ongkos kirim”, kini modus penipuan sudah beralih ke teknik yang lebih canggih dan seakan-akan kita dibuat percaya dengan aksi si penipu.
Berikut contoh modus penipuan yang kerap kali terjadi:
1. Berpura-pura sebagai pegawai suatu lembaga resmi
Dilansir dari laman liputan6.com, ada beberapa masalah penipuan yang marak terjadi, salah satunya adalah modus penipuan yang mengatasnamakan sebuah bank terkemuka yaitu Bank BCA. Pelaku penipuan biasanya menyamar sebagai pegawai bank lalu menawarkan investasi atau arisan online dengan iming-iming profit yang tinggi, meminta data pribadi hingga meminta korban untuk memberitahu nomor kartu ATM, PIN, dan data pribadi lainnya.
2. Transfer uang
Apa yang kamu rasakan ketika ada notifikasi bahwa tabungan di rekeningmu bertambah? Pasti senang bukan? Lalu bagaimana jika ternyata kamu diharuskan mengembalikan uang tersebut dalam jumlah yang lebih besar dari yang ditransfer? Kejadian ini pernah dialami oleh seorang pengguna twitter. Bulan April, tepatnya tanggal 1, ATMnya ditransfer oleh nomor rekening yang tidak dikenal sebesar Rp804.000-, lalu lima hari kemudian ia mendapatkan sebuah pesan Whatsapp untuk melunasi uang pinjaman sebesar Rp1.200.000-,.
3. Pharming
Pelaku penipuan ini akan mengarahkan korban menuju sebuah situs web palsu dan secara tidak langsung entri DNS yang diklik oleh pengguna akan tersimpan di computer dalam bentuk cache sehingga perangkat yang kita gunakan akan dengan mudah diakses oleh pelaku.
Wah gimana? Modusnya sudah meningkat ya. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar tidak mudah menjadi korban penipuan. Cekidot!
Tips Menghindari Modus Penipuan Online
1. Menjaga privasi data
Mudahnya akses di dunia digital bisa meningkatkan inisiatif pelaku penipuan. Pelaku bisa saja menelpon atau mengirimkan email kepadamu dengan berpura-pura dari instansi atau lembaga resmi. Oleh karena itu, menjaga privasi data sangat penting. Jangan berikan data pribadimu pada situs web atau form online yang tidak jelas asal-muasalnya.
2. Jangan cepat terbawa modus
Sebelum menuruti apa yang dikatakan pelaku, sebaiknya kita memiliki sikap teliti, mengecek keontentikan nomor, email, atau apapun itu yang menghubungi kita. Ingat, jangan cepat percaya dengan sebuah nomor, email, atau apapun yang mengatasnamakan sebuah instansi atau lembaga resmi.
3. Melapor ke pihak terkait
Apabila pelaku menyebutkan asal instansi atau lembaganya, maka ada baiknya kita memastikan apakah yang ia katakan itu fakta atau hanya sebuah modus.
4. Edukasi orang sekitar
Tidak semua orang menonton atau membaca berita modus penipuan kekinian. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk mengedukasi atau memberikan informasi ke orang-orang terdekat mengenai modus apa saja dan bagaimana cara menghindari modus penipuan.
Sekian infromasinya. Oh ya, yang tidak kalah penting adalah berdoa agar dijauhkan dari berbagai modus penipuan:)
Referensi:
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya