Puisi
Puisi adalah seni, seni merangkai kata terhadap situasi yang sedang, telah atau akan berlangsung dari sebuah peristiwa baik yang dialami secara langsung maupun tidak sehingga menghasilkan rangkaian kata-kata yang indah dan bermakna. Seseorang terkadang menjadi sangat puitis saat ia sedang jatuh cinta misalnya. Hal ini menjelaskan kepada kita, peristiwa tersebut sarat akan inspirasi untuk menghasilkan sebuah seni, dengan kata lain puisi umumnya membutuhkan sebuah inspirasi. Beberapa penyair besar dalam hidupnya mengalami berbagai peristiwa. Tidak melulu soal cinta, terkadang latar belakang ekonomi, sosial, politik, dan kondisi lingkungannya sering menjadi suatu inspirasi yang menghasilkan karya seni puisi yang bahkan masih populer hingga sekarang ini.
Puisi Yang Baik
Puisi yang baik adalah puisi yang bermakna ganda dalam pendeskripsiannya. Terlepas dari cara penyampaian nya, puisi tersebut hendaklah mudah untuk di pahami, cerna, dapat digali dari berbagai sudut pandang berbeda, terlebih lagi dapat pula dirasakan oleh pembaca. Seorang pembaca cenderung lebih menyukai puisi yang terkait atau sesuai (related) dengan kondisi yang dialaminya. Namun disisi lain, tak jarang pula para pembaca terlarut dengan gambaran yang dituliskan para penyair puisi karena kepandaian mereka dalam mengolah kata sehingga mudah menyentuh hati para pembaca tersebut.
Apabila kalian hendak menulis puisi, namun kebingunan dalam memulai kata, kalimat, dan baitnya, maka jangan khawatir. Diksi termudah mulailah dari nama kita sendiri. Pada penulisan puisi, dikenal juga istilah puisi Akrostik. Puisi Akrostik merupakan puisi yang setiap baris kalimatnya dikembangkan oleh huruf yang mengawali atau mengakhiri setiap baris puisi. Curahkanlah segenap isi hati kalian, isi pikiran kalian, ide kalian dengan dimulai dari nama kita sendiri. Metode puisi akrostik sepertinya lebih mudah digunakan saat kalian hendak membuat puisi untuk seseorang. Berikut merupakan contoh puisi Akrostik sederhana yang penulis coba buatkan untuk kalian yang terinspirasi dari nama sendiri.
Puisi Akrostik
Masagus Gunawan
Menafikkan hati yang
kecewa ku akui sungguh tak mudah
Arahnya merasa turut
bahagia, meski sebenarnya masih tak terima
Sekian hari terlewati
dengan nama sama yang terpanjatkan
Adakah Ia sampai pada
mimpi, telinga, atau hatinya?
Gemerlapnya malam sungguh
tak mampu melukiskan jawaban
Usaha dan doa yang sia
sebab kandas sebelum diutarakan
Sungguh salah bila tak
dihargai tapi memilih bertahan dan tak tahu diri
Gial rasa yang tersisa
biar terhapus dengan sendirinya
Urusan ini memang pelik,
sebab ada yang hilang dan pergi
Namun, seutuhnya belum
pernah dimiliki
Adakah besok datang
bersama mentari pagi dihiasi pelangi
Waktu selalu ada cara
menjawab hal-hal yang tak pasti, dan
Aku tahu diri bahwa
perasaan bukan untuk dipaksakan
Namun untuk belajar tulus
dan menghargai diri sendiri
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya