Mengenal Salah Satu Situs Arca manusia di Negeri Seribu Megalit

Sobat Baceday sudah tahu belum, daerah di Indonesia yang dijuluki sebagai "Negeri Seribu Megalit"?

Negeri Seribu Megalit

Pada tahun 2012 Meseum Rekor Indonesia mengukuhkan Kabupaten Lahat sebagai pemilik situs megalitik terbanyak se-Indonesia. Sebaran situs megalit berada di beberapa kecamatan seperti : Merapi Barat, Kota Lahat, Pulau Pinang, Gumay Ulu, Pagar Gunung, Tanjung Tebat, Kota Agung, Mulak Ulu, Jarai, Pajar Bulan, Muara Payang, Suka Merindu, dan Tanjung Sakti. 

Pada blog kali ini kita akan membahas salah satu megalit yang ditemukan di Kabupaten Lahat tepatnya Desa Tanjung Telang Kecamatan Merapi Barat yang disebut penduduk setempat dengan sebutan batu betri atau "batu putri".

Arca Manusia di Desa Tanjung Telang (Dokumentasi Penulis)

Pada leher terdapat kalung dan di tangan terdapat gelang

Arca Manusia tersebut menggambarkan tokoh pahlawan mengendarai gajah yang juga sedang menggendong anak gajah. Pada bagian pinggang terlihat belati tipe dongson/pedang. Pada bagian leher terlihat kalung, dan bagian tangan terdapat gelang. Arca ini menggambarkan arwah nenek moyang. 

Arca manusia desa tanjung telang ini terdapat di dalam sekolah SMP N 2 Merapi Barat dan di sekitar arca juga terdapat tiang batu.  Arca manusia ini juga dikaitkan dengan legenda masyarakat Sumatera Selatan yaitu sipahit lidah yang mana arca manusia yang ada di Desa Tanjung Telang yaitu adik dari si pahit lidah. Menurut penuturan dari juru pelihara situs yaitu Bapak Idriansyah, pada kanan dan kiri arca memiliki jenis batu yang berbeda yaitu batu pasir dan batu andesit. Tidak jauh dari arca juga terdapat situs megalit berbentuk adas, yang orang zaman dahulu menggunakan untuk menjemur padi.

Apabila sobat baceday tertarik dengan peninggalan sejarah berbentuk megalit, bisa mengunjungi Kabupaten Lahat. Oh ya, sampai saat ini juga masih terus ditemukan situs megalit di Kabupaten Lahat.

Sumber :

Koransn diakses 17 Oktober 2021 pukul 17:40

Kemendikbud diakses 17 Oktober 2021 pukul 17:30