Diabetes: Memahami Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Diabetes

Diabetes merupakan sebuah penyakit yang diam-diam mematikan. Bahkan, lembaga organisasi  World Health Organization (WHO) dan International Diabetes Federation (IDF) sejak tahun 1999 menetapkan 14 November sebagai hari diabates sedunia. Sekilas kita bisa melihat seberapa pentingnya menyadari penyakit diabates melalui peringatan tersebut.

Diabates jika diibaratkan, mirip istilah kecil-kecil cabai rawit, terlihat sederhana namun berbahaya. Menurut IDF (2019), 1 diantara 11 orang dewasa dengan rentang usia 20-79 tahun di seluruh dunia terkena diabetes namun 1 dari 2 orang dewasa yang terkena diabetes tidak sadar bahwa dia terkena diabetes.

Indonesia sendiri termasuk ke dalam kategori tertinggi dalam kasus diabetes. Indonesia menduduki peringkat 7 dari seluruh negara di dunia. Menurut WHO, angka kejadian diabetes di Indonesia diestimasikan akan meningkat drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Sebuah survei juga menyatakan bahwa diabetes menduduki peringkat 3 dari penyebab kematian di Indonesia (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).

 

Wah, mengerikan sekali bukan?. Data tersebut hadir bukan untuk menakuti kita melainkan untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap penyakit diabetes. Kita perlu mengetahui penyebab, sebagai antisipasi. Kita perlu mengetahui gejala, sebagai upaya penanganan dengan cepat. Terakhir, kita perlu mengetahui cara mencegah diabetes.

Penyebab Diabetes

Diabetes terdiri dari beberapa jenis dan faktor penyebabnya juga beragam, tergantung dengan jenis diabetes. Secara umum faktor yang menjadi penyebab diabetes adalah sebagai berikut:

1. Genetik

Ilmuwan memaparkan hasil bahwa apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes maka anggota keluarga lainnya berpotensi memiliki penyakit yang sama.

2. Faktor gaya hidup yang kurang sehat

Gaya hidup yang kurang sehat seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi asal-asalan dan kurangnya olahraga. Misalnya, pada orang yang mengkonsumsi makanan berlebihan maka akan membuat lemak menimbun di perut lalu insulin akan sulit bekerja dan menyebabkan gula darah naik.

Faktor gaya hidup yang buruk juga menyebabkan tubuh tidak bisa memproses glukosa dalam darah menjadi energi. Contohnya, malas bergerak dan sering stres.

3. Obat-obatan

Penyebab diabetes berikutnya adalah pengaruh obat. Lah kok bisa?. Obat biasanya kita yakini sebagai sarana untuk cepat sembuh. Akan tetapi, terlalu banyak mengkonsumsi obat juga tidak baik karena memiliki efek samping seperti meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, jika sedang sakit dianjurkan untuk menggunakan cara-cara alami terlebih dahulu.

Gejala Diabetes

Berdasarkan informasi dari P2PTM Kemenkes RI, ada beberapa gejala yang terjadi ketika memiliki penyakit diabetes diantaranya meningkatnya kuantitas buang air kecil, rasa haus berlebihan, penurunan berat badan, penyembuhan lambat, iritasi jamur, iritasi gential, keletihan dan mudah tersinggung, kesemutan atau mati rasa, dan pandangan yang kabur.

Cara Mencegah Diabetes

Sebuah buku berjudul "Diabetes Bisa Sembuh" karya Hans Tandra memberikan petunjuk praktis mengalahkan dan menyembuhkan diabetes. Langkah awal yang ditawarkan adalah mengubah sikap dan mengubah pikiran.

Lebih lanjut, pada bab 4 bukunya, ia memberi judul "Semua Tergantung Piring Anda". Isinya berupa nasihat agar kita merencanakan apa yang akan dimakan, kapan waktu makannya, menentukan seberapa banyak yang bisa dimakan, serta bagaimana menyiapkan hidangan yang cocok. 

Adapun tips pola sehat yang diberikan Hans, yaitu seseorang harus mengawali hari dengan sarapan, makan pada jam yang teratur, nikmati dan makan dengan perlahan, porsi tidak berlebihan, dan pandai memilih cemilan.

***

Demikianlah sekilas informasi mengenai diabetes. Ketika kita didiagnosa penyakit diabetes maka kita harus berada di titik tengah. Pertama, memiliki pandangan bahwa penyakit yang hadir sebagai bentuk ujian yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk mengangkat derajat kita. Kedua, sebagai bahan evaluasi, mungkin kita telah menzolimi diri kita seperti tidak mengatur pola hidup sehat agar kembali melakukan perbaikan. Tetap jaga kesehatan ya!