Sebelum kita mengulik jawaban dari pertanyaan “kenapa kata baku sering terdengar asing di telinga kita?”, mari kita bahas terlebih dahulu kata baku dan kata tidak baku.
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kosakata yang ditetapkan untuk menjadi standar dalam kaidah berbahasa. Standar yang digunakan di Indonesia pun sudah diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Dikarenakan sifatnya yang sebagai tolak ukur berbahasa, penggunaan kata baku sering dijumpai pada segala hal yang bersifat formal, seperti karya tulis ilmiah atau dalam dunia pendidikan yang bahasa pengantarnya harus menggunakan bahasa baku.
Adapun pengertian kata tidak baku adalah kosakata yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, bisa berupa ketidakbakuan dalam penulisan, pelafalan yang salah atau susunan kata yang tidak sesuai.
Walaupun begitu, kata tidak baku lebih sering dipakai dalam percakapan sehari – hari.
Hal ini pun berkaitan dengan jawaban dari pertanyaan “kenapa kata baku sering terdengar asing di telinga kita?”.
Faktor Yang Menyebabkan Kata Baku Asing
Faktor yang menyebabkan kata tidak baku sering dipakai adalah sebagai berikut :
Penutur tidak memiliki pengetahuan tentang kata baku dari kata tersebut;
Terbawa oleh kebiasaan penutur lain, biasanya hal ini sering terjadi ketika anak-anak sering mendengar kata tidak baku tersebut dari orang yang lebih tua, dan menganggap kata tersebut adalah kata yang benar;
Pelafalan suatu kata pun dipengaruhi oleh dialek daerah.
Dari 3 faktor tersebut dapat disimpulkan jawaban dari pertanyaan “kenapa kata baku sering terdengar asing di telinga kita?” adalah faktor lingkungan sekitar tempat tinggal penutur.
Hal yang salah tapi sering dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Sama halnya dengan kata, kita lebih sering mendengar dan mengucapkan kata tidak baku sehingga ketika mengetahui kata baku dari kata tersebut, kita sedikit merasa aneh dalam mendengar dan mengucapkannya.
Manfaat Penggunaan Kata baku
Adapun salah satu manfaat dari penggunaan kata baku adalah untuk menghindari kalimat menjadi rancu dan bermakna ganda.
Selain itu setidaknya ada 3 fungsi dari penggunaan kata baku :
Sebagai alat pemersatu dalam berbahasa di masyarakat.
Ciri khas suatu bahasa sehingga menjadi pembeda dengan bahasa yang hampir sama.
Sebagai kerangka tolak ukur dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ciri-Ciri Kata Baku
Berikut ini beberapa ciri-ciri kata baku dan contohnya :
- Tidak dipengaruhi oleh dialek daerah
contoh : ‘enak nian’(kata tidak baku) dan ‘enak sekali’(kata baku) - Bukan ragam bahasa percakapan
contoh : ‘bukain’(kata tidak baku) dan ‘membukakan’(kata baku) - Penggunaan kata sesuai dengan konteks kalimat
- Tidak mengandung pleonasme atau penambahan kata yang tidak perlu
contoh : ‘naik ke atas’(kata tidak baku) dan ‘naik’(kata baku) - Tidak hiperkorektif
contoh : ‘musyawarah’ (baku) dengan ‘musawarah’ (tidak baku)
Akhir kata, ada baiknya kita mengetahui lebih banyak tentang kata baku dan tidak baku, sehingga kita dapat menggunakannya dalam hal-hal yang bersifat formal nantinya.
Sumber :
https://www.akseleran.co.id/blog/kata-baku-dan-tidak-baku/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5596171/kata-baku-dan-tidak-baku-pengertian-fungsi-dan-contoh-yang-sering-keliru
Keren, semangat terusss
BalasHapusKeren, semangat terus
BalasHapusPosting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya