Ternyata tidak hanya matematika saja yang memiliki rumus, bahagia pun memiliki rumusnya. Banyak orang yang menerka kebahagiaan orang lain, dikira orang lain lebih bahagia dibanding dirinya.
Kita terlalu melihat cahaya kebahagiaan seolah berada pada diri orang lain, tidak ada dalam diri kita. Mengapa kebahagiaan itu sulit dilihat dalam diri sendiri?. Karena kita mengukur kebahagiaan berpatok terhadap ukuran versi kita, padahal ada rumus bahagia yang ukurannya adalah versi Tuhan.
Rumus bahagia versi Tuhan yaitu :
1. Banyak Bersyukur
Banyak-banyak bersyukur, karena dengan bersykur kita lebih menerima atas hal-hal yang sudah ditetapkan untuk kita.
2. Mengurangi Kebergantungan
Kurangi kebergantungan terhadap benda, kebergantungan terhadap benda menyebabkan kita selalu kekurangan apabila tidak ada benda tersebut. Contohnya ketika kita sedang makan, ketika kita bergantung dengan sambal saat makan, pasti tidak akan nikmat jika tidak ada sambal. Namun, apabila kita tidak terlalu bergantung, makan tanpa sambal pun akan terasa nikmat.
3. Ukur Keinginan
Ukur keinginan dengan kemampuan, kemampuan yang dimiliki seharusnya bisa mengontrol keinginan kita. Seperti saat kita hanya mampu berlari 3 km, namun kita ingin lari 20 km namun ternyata kita tidak bisa mencapai target tersebut. Maka, bisa ukur keinginan dengan kemampuan agar tidak ada kekecewaan yang terlalu mandalam.
Apapun yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik untuk kita, bukan menurut ukuran kita, tapi menurut ukuran Allah – Ahmad Rifa’I Rif’an
Sumber:
Buku Man Shabara Zhafira karya Ahmad Rifa'I Rif'an
Kontribusi tulisan: Annisa Nur Fadila
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya