Berusaha menjadi produktif bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Rasa malas adalah musuh terbesar yang harus dikalahkan ketika kita ingin menjadi produktif. Sayangnya, jika tidak diatasi dengan cara yang tepat, rasa malas bisa membuat kita terjebak ke dalam siklus prokrastinasi yang tidak berujung. Berikut 5 tips ampuh melawan rasa malas yang bisa kita coba agar hidup menjadi lebih produktif.
Mengurai tugas menjadi menjadi langkah-langkah kecil
Tips pertama untuk melawan rasa malas yaitu dengan mengurai tugas. Salah-satu penyebab yang membuat kita berat ketika memulai suatu pekerjaan adalah karena persepsi kita tentang tugas besar yang terlalu susah untuk diselesaikan. Alih-alih mengerjakan tugas tersebut sedikit demi sedikit kita menjadi cenderung menghindarinya dan melakukan aktivitas lain. Mengurai tugas yang besar menjadi langkah-langkah kecil dapat membuat pengerjaan suatu tugas yang besar menjadi lebih sistematis dan terarah. Tugas yang sebelumnya terlihat rumit kini menjadi lebih sederhana dapat dikerjakan step by step.
Sebagai contoh, ketika ditugaskan untuk menulis sebuah artikel, kita dapat mengurai tugas tersebut menjadi beberapa langkah sederhana seperti:
- Mengumpulkan 10 literatur bacaan
- Membaca literatur
- Meng-highlight hal-hal penting dari literatur
- Membuat kerangka tulisan
- dst.
Mulai dari Tugas yang Mudah
Tips kedua untuk menanggulangi rasa malas adalah dengan memulai dari tugas yang mudah terlebih dahulu. Hal tersulit ketika rasa malas melanda adalah "memulai". Tak jarang kita temui rasa malas itu perlahan menghilang setelah beberapa waktu mengerjakan tugas. Artinya, salah-satu kunci penting untuk mendobrak rasa malas adalah dengan 'memaksa' diri untuk memulai bekerja. Untuk melakukan hal ini, kita perlu membuat batu pijakan pertama yang memudahkan untuk memulai bekerja. Caranya adalah dengan mengerjakan tugas yang mudah terlebih dahulu. Oleh karena itu penting untuk mengurai pekerjaan yang besar menjadi tugas-tugas kecil.
Jika kita lihat contoh pada tips no. 1, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas menulis artikel adalah mengumpulkan 10 literatur bacaan. Jika langkah tersebut masih dirasa terlalu berat maka urai lagi menjadi tugas yang lebih kecil seperti:
- Mencari 1 artikel populer tentang topik yang berkaitan dengan artikel
- Melihat sumber rujukan artikel tersebut
- begitu seterusnya hingga terkumpul 10 sumber literatur bacaan.
Turunkan ekspektasi
Tips ketiga untuk melawan rasa malas adalah dengan menurunkan ekspektasi. Terkadang apa yang membuat kita malas untuk melakukan sesuatu bukan karena kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut melainkan karena beban dari pikiran kita sendiri. Ekspektasi yang terlalu tinggi tentang apa yang harus dicapai dapat membuat diri terbebani. Nic Voge, ilmuwan yang meneliti tentang prokrastinasi, menjelaskan bahwa rasa malas adalah salah-satu bentuk diri untuk melindungi diri kita sendiri dari rasa "ketidakberhargaan". Ketika kita berekspektasi terlalu tinggi terhadap pencapaian diri dan ada kemungkinan terjadi kegagalan, maka diri kita akan mencoba untuk menghindari kemungkinan kegagalan itu dengan mengalihkan perhatian pada aktivitas lain yang lebih membuat diri kita merasa lebih berharga.
Oleh karena itu, coba untuk menurunkan tingkat ekspektasi ketika kita memulai suatu pekerjaan. Hal ini terutama baik dilakukan ketika kita sedang mencoba untuk menumbuhkan kebiasaan baru. Kuncinya adalah bukan pada kuantitas hasil pencapaiannya melainkan pada pembiasaan diri (habit) yang harus ditumbuhkan. Sebagai contoh, ketika kita ingin melawan rasa malas untuk berolahraga, alih-alih memasang target untuk melakukan olahraga 1 jam setiap hari, cobalah untuk menurunkan ekspektasi dengan cara membiasakan diri berolahraga 10 menit per harinya. Tentunya durasi ini olahraga kemudian dapat ditingkatkan seiring dengan kebiasaan yang mulai tumbuh.
Jangan Lupakan Reward!
Tips selanutnya adalah memberikan reward. Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan tips berupa memberikan "reward" untuk melawan rasa malas. Apakah hal tersebut hanya mitos? Jawabannya adalah tentu tidak. Dalam kajian psikologi dijelaskan bahwa untuk menumbuhkan suatu kebiasaan perlu dilakukan penguatan (reinforcement) setiap setelah perilaku tersebut dilakukan. Jadi agar diri kita tidak merasa malas ketika memulai kembali suatu pekerjaan, penting untuk memberikan reward kepada diri setelah kita berhasil mencapai target tertentu.
Perlu digaris bawahi bahwa memberikan reward berarti meningkatkan motivasi ekstrinsik pada diri. Dengan kata lain, kita bisa saja kembali menjadi malas ketika reward itu tidak diberikan lagi. Hal ini terjadi karena alasan kita melakukan sesuatu pekerjaan bukan berasal dari dorongan di dalam diri sendiri. Oleh karena itu perlu juga untuk menumbuhkan motivasi intrinsik di dalam diri.
Sebagai contoh, kita bisa memberikan reward kepada diri sendiri ketika berhasil mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Inggris. Reward yang diberikan bisa berupa makanan kesukaan. Selain itu, kita juga perlu mengiringi proses reward ini dengan internalisasi dampak positif apa yang didapatkan dari mengerjakan tugas tersebut. Hal ini akan membantu menumbuhkan motivasi intrinsik.
Menggunakan teknik pomodoro
Tips untuk melawan rasa malas selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik-teknik manajemen waktu. Salah-satu strategi yang paling banyak direkomendasikan para penggiat produktivitas adalah penggunaan teknik pomodoro. Untuk pembahasan lebih lengkap tentang tips ini bisa dibaca di sini. Secara singkat, metode ini membantu kita untuk fokus dengan cara memecah tugas besar menjadi tugas kecil dan membantu kita agar tidak terdistraksi. Hal lainnya yang membuat strategi ini patut untuk dicoba adalah ketersediaan aplikasi yang beragam dengan fitur-fitur yang menarik (Kamu juga dapat membaca artikel tentang teknik pomodoro di sini).
Itulah tadi 5 tips ampuh untuk mengatasi rasa malas agar kita dapat kembali produktif dan dapat melahirkan karya-karya baru dan segera mencapai tujuan kita.
Sumber:
Med School Insider| Procrastination – 7 Steps to Cure
Self Worth Theory: The Key to Understanding & Overcoming Procrastination | Nic Voge | TEDxPrincetonU
Baceday| TEKNIK POMODORO: Strategi Jitu Melatih Manajamen Waktu
Sarafino, E. P. (2012). Applied Behavior Analysis Principles and Procedures for Modifying Behavior. Wiley.
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya