Gelap. Ruangan ini begitu kosong dan sunyi. Jauh dan begitu terpencil dari keramaian manusia. Tak kulihat satupun pintu untuk masuk keruangan itu. Ada jendela pun tidak lebih besar untuk seukuran manusia bisa menyelinap. Namun, aku seperti menangkap suara dari dalam ruangan itu yang hendak menyampaikan pesan kepadaku. Lebih tepatnya Ia berteriak dengan sangat jelas, “Jangan memasang pintu jika kau tahu bahwa tamu mu hanya sekedar singgah. Biarlah kau tak memilikinya sampai kau siap menyuguhkan semua hidanganmu untuknya. Jika kau begitu berani, rasakan sendiri akibatnya!”.
Suara itu tiba-tiba menghilang saat aku ingin menjawabnya. Apakah Ia tahu apa yang aku rasakan saat ini?
Kembali pada momen ketika aku mengunjungi ruangan itu. Seperti biasanya aku tidak bisa masuk dan mengetahui siapa di dalamnya. Apakah ada seseorang yang sedang menangis karenaku? Apakah ada cerita yang ingin Ia sampaikan padaku? Entahlah, kepalaku begitu sakit memikirkannya.
Tetapi, semakin kesini aku semakin penasaran, sungguh. Ayolah bersuara lagi, teriak sekencang-kencangnya padaku sampai aku tahu maksud yang kau bicarakan padaku waktu itu. Aku kembali karena aku ingin mendekatimu, aku ingin tahu tentangmu. Seharian penuh aku menunggu dan akhirnya tidak ada hasil apapun. Aku akan kembali esok!
“Halo tuan, puan. Apa kau mendengar suaraku? Aku yang waktu itu datang dan ingin tahu alasan teriakanmu” teriakku. Tidak ada jawaban, lagi-lagi aku datang dengan kecewa, aku lelah. Sudahlah, aku tak ingin kembali dan mencari tahu bahkan memberikan jawabanku atas ucapanmu itu. Namun beberapa langkah saat aku pergi ada suara yang ku kenali itu menjawab, benar, aku kenal suara itu. Dan hei, apa maksudnya mengatakan hal itu kepadaku. Lalu, kenapa pula dengan mata ini begitu tidak sopan, tiba-tiba saja meneteskan air mata? Tolong, bantu aku, beritahu apa maksud dari semua ini!
Bersambung....
Penulis : Marina Albirru
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya