3 pertemuan lempeng besar dunia yaitu Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik ada di Indonesia. Pertemuan 3 lempeng besar ini membuat Indonesia rentan terhadap bencana gempa bumi. Bahkan pertemuan lempeng di wilayah Indonesia ini tergolong yang paling aktif di dunia.
Gempa banyak diasosiasikan dengan adanya lautan atapun gunung yang sering kita sebut dengan gempa vulkanik, gempa tektonik yang ada di laut. Di daerah Sumatera khususnya Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim pertengahan Oktober terjadi gempa bumi darat berkali-kali dengan kedalaman bervariasi bahkan ada yang kedalaman 1 km. Hal ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat sekitar karena daerah tersebut tidak memiliki gunung apalagi laut namun mengapa gempa begitu intens terjadi.
hal ini diakibatkan karena patahan semangko, patahan ini adalah bentukan
geologi yang membentang di Pulau
Sumatera dari utara ke selatan ,
dimulai dari Aceh hingga teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah yang
membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat
pulau Sumatera. Paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi. Patahan ini merupakan
patahan geser atau patahan mendatar, sesar mendatarnya termasuk sesar mendatar Right/Dextral Slip Fault, pergeserannya
besar sekitar 25-30 km. Tatanan Stratigrafinya saling menindih dan tidak sama,
mempunyai struktur penyerta berupa kekar, tegasan-tegasan rekahan setempat dan
lipatan.
Kabupaten Lahat dan Muara Enim berada dekat dengan Sesar Raksasa Sumatera yaitu Patahan Semangko, hal ini di tandai dengan banyaknya air terjun yang ada di Lahat dan Muara Enim. Proses subduksi lempeng Samudera Indo-Australia ke bawah Lempeng Benua Eurasia memberikan energi tekanan ke kulit bumi, mengakibatkan struktur kerak berubah dan membuat getaran permukaan bumi. Gempa akibat pergeseran lempeng ini termasuk gempa dangkal karena adanya patahan.
Sumber : Struktur Sesar Mendatar Semangko Pulau Sumatera
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya