Loha sobat baceday.. Mimin tebak, pasti kalian penasaran dengan judul tulisan kali ini kan? hehe ngaku aja.. Sebenernya mimin juga, bahkan sambil senyum-senyum sendiri ketika melakukan riset dan menulisnya..
Ya, penting gak penting sih. Tapi InsyaAllah tulisan ini bisa jadi bekal untuk kita mengunjungi calon mertua saat lamaran nanti, atau bisa juga jadi bahan berpikir seandainya nanti jadi Bapack2 yang kedatangan calon mantu uwehehe.. Langsung ajalah yah ke kumpulan pertanyaanya :v
1. Bagaimana Kamu Bisa Mengenal Anak Saya?
Hal pertama yang mungkin ditanyakan calon mertua kepada calon menantu yang hendak melamar anaknya adalah bagaimana sang calon mantu bisa mengenal atau mengetahui anaknya? Pertanyaan ini bukan semata camer itu kepo, tetapi ia hendak ingin mengenal lebih jauh dengan calon menantunya, dan sebagai pertanyaan pembuka untuk pertanyaan lainnya yang akan lebih mengercut.
2. Bagaimana Kesiapanmu Untuk Menikahi Anak Saya?
Pertanyaan kedua yang mungkin ditanyakan camer adalah bagaimana kesiapanmu untuk menikahi anaknya. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan pertama, camer yang sudah mengetahui sebatas apa kamu mengenal anaknya ingin memastikan, "Apakah kamu siap menerima kekurangan anak saya yang mungkin belum kamu ketahui?" atau "Apa yang membuat kamu yakin dengan anak saya sedangkan kamu baru mengenal namanya saja?"
Pertanyaan yang menguji keyakinan, pemahaman dan kesiapan kita dalam menikah. Karena camer mengetahui bahwa menikah itu bukan perkara mudah, menikah adalah bentuk ibadah terpanjang, kamu akan tinggal bersama orang yang sama dan menghadapi masalah yang silih berganti bersama hingga maut menjemput.
Jika kamu memang belum yakin dengan kesiapanmu dalam membina rumah tangga, mengahadapi masalah kedepannya, atau pengetahuanmu terkait pernikahan itu minim, boleh jadi lamaranmu akan menuju alamat tertolak. Ya, berani dan nekat memang beda tipis, beranikanlah dirimu mengahadapi camer, namun jangan nekat dengan datang tanpa persiapan.. hehe..
3. Latar Belakang Keluarga?
Pertanyaan ketiga yang mungkin ditanyakan camer adalah tentang keluargamu. Ya, pernikahan bukan sekadar perkara kamu cinta dia dan dia cinta kamu. Lebih dari itu, dua keluarga besar yang akan menyatu karena kamu dan dia. Camer tentu perlu tau siapa orang tua kita, tempat tinggal keluarga, suku, profesi orang tua dan banyak lagi. Pun orang tua kita juga perlu tau siapa yang hendak menjadi besannya, saling mengenal keluarga satu sama lain..
4. Aktivitasmu Saat Ini? Kondisi Ekonomi/Pekerjaan?
Sudah jadi pertanyaan umum calon mertua tentang aktivitas kita saat ini. Ya misalnya, apa kesibukan saat ini? atau kerja dimana? Pertanyaan ini juga bisa jadi tolak ukur calon mertua kepada kita, apakah kita telah menyelesaikan urusan pribadi kita atau belum. Calon mertua juga akan ragu kalau kita belum selesai dengan urusan kita, lalu bagaimana kita mau menyelesaikan urusan kita nanti sama anaknya..
Tetapi, jika kamu hari ini belum bekerja itu tidak menjadi sebuah permasalahan besar bagi sebagian calon mertua. Asalkan kamu memang memiliki visi misi yang kuat untuk hari esok, atau alasan yang memang masuk akal seperti sedang ikut program pra kerja dari perusahaan tertentu, melanjutkan studi, atau lagi proses tahapan kerja.
5. Visi Misi Rumah Tangga?
Pertanyaan wajib calon mertua. Ya orang tua mana yang mau anaknya hidup dengan seseorang yang tidak memiliki rencana visi misi dalam berumah tangga. Apa lagi orang tuanya taat dalam beragama, pastilah tidak ingin anaknya dipinang oleh orang yang asal-asalan.. Kualitas pribadi kita dalam beragama pasti akan ditanyakan.
Visi Misi yang ditanyakan pun tidak hanya dalam perkara dunia, tapi bagaimana kita mampu membawa anaknya menuju surga yang diinginkan. Nah, kalau perkara ini benar-benar jadi catatan untuk kamu calon menantu harus lebih bersunguh-sungguh menyiapkan diri. Tapi, tenang kita tidak sendirian kita punya Tuhan, sudah saatnya kita kembali kepada-Nya.. Lebih serius lagi dalam beragama.
***
So, Jawaban-jawabanmu akan memberikan gambaran tentang kepribadianmu. Ayah bisa memberikan penilaian atas berbagai jawaban yang disampaikan calon menantu. Apabila jawaban yang disampaikan tampak mengambang, atau cenderung meragukan, sepertinya harus diskusikan ulang dengan anak perempuannya. Sebab semua pertanyaan basik tersebut, menyangkut aspek kepribadian yang fundamental.
Maka akan lebih baik untuk mempersiapkan diri sedini mungkin untuk nantinya dapat memberikan keyakinan terutama kepada diri sendiri serta calon mertua bahwa sesungguhnya kita memang sudah pantas dan sewajarnya menikahi putrinya.. Jawaban yang yakin dan benar, akan menenteramkan ayah dalam melepas anak perempuannya mengikuti sang suami nantinya.
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya